Around Jakarata in Four Weekend (1st week)

Hari ini hari sabtu, saatnya melanjutkan traveling. Sabtu-minggu adalah weekend yang sayang untuk dilewatkan dan dihabiskan di dalam kamar aja. Tidak ada alasan yang baik juga untuk menunda bangun hanya karena hari ini weekend. Lalu ke mana aja selama weekend di Jekardah ini. Kami, saya dan partner jalan-jalan saya  (Aboy) telah berniat untuk jalan-jalan tiap weekend. Dalam coretan jalan-jalan ini, saya akan mencoba menginformasikan rute dan biaya yang harus dikeluarkan. Tiap harinya titik nol sebelum memulai traveling selalu berawal dari Bukit Duri, Kampung Melayu Kecil, Tebet, dekat fly over stasiun Tebet. Karena kami tinggalnya di sekitar situ.

Gramedia Matraman

Matraman (17/8) – Ini bukanlah tempat wisata, tempat ini juga ga berbeda jauh dengan toko buku gramedia pada umumnya. Seperti namanya, Gramedia Matraman, yang berarti toko buku Gramedia yang berada di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Tetapi ada yang spesial dari toko buku ini, toko buku Gramedia Matraman ini adalah toko buku terbesar di Asia Tenggara (sumber: wikipedia.com). Kereeen. Indonesia mempunyai toko buku terbesar se-Asia Tenggara. Harusnya kita juga mempunyai wawasan terbesar se-Asia Tenggara. Semoga.

Memang, bangunannya gede, terdapat 4 lantai. Lantai pertama peralatan elektronik, alat tulis, tas, alat olahraga; lantai di atasnya isinya buku semua. Ya iyalah, namanya juga toko buku. Buku yang tersedia memang lengkap, ada beberapa buku yang sudah lama saya cari dan tidak ditemukan di gramedia yang lain, saya temukan di toko ini. Menurut bola mata saya, buku paling lengkap dan banyak, yang tersedia di toko ini adalah buku Hukum, Ekonomi dan Bisnis, hampir menghabiskan seperenam lantai tiga toko.

Gramedia Matraman

Gramedia Matraman

Untuk mencapai ke Gramedia Matraman, kami naik mikrolet 44 dari Bukit Duri ke halte Kampung Melayu (biasa disebut Kp Melayu). Dengan jarak yang tidak begitu jauh, kita hanya membayar Rp 2.000 walau kadang sopirnya minta lebih. Selanjutnya, ada 2 opsi naik mikrolet 01 atau naik busway koridor 5. Naik mikolet bayar Rp 3.000 sedangkan busway Rp 3.500. Kalau mikrolet ngomong aja turun di Gramedia, kalau busway turun di halte Tegalan tapi kondektur TransJakarta (TJ) biasanya juga manggilnya halte Gramedia. Halte terebut tepat berada di depan Gamedia. Kalau pengen pulang, tinggal naik kendaraan yang sama dengan arah sebaliknya. Kalau ga pengen balik, ya udah.

Bukit Duri —(mikrolet 44)—> Halte Kp Melayu —(mikrolet 01)—> Gramedia Matraman. Biaya: Rp 5.000.

Bukit Duri —(mikrolet 44)—> Halte Kp Melayu —(busway koridor 5)—> Halte Tegalan (Gramedia). Biaya: Rp 5.500.

Stadion Gelora Bung Karno (GBK)

Senayan (18/8) – Stadion yang katanya stadion terbaik dan termegah se-Indonesia. Selain itu GBK juga merupakan stadion terbesar di Asia Tenggara. Di stadion ini pula telah dihelat beberapa pertandingan Internasional baik turnamen maupun friendly match. Ketika saya masukkan kata kunci “Stadion Gelora Bung Karno”, muncul beberapa berita dan komentar dari pemain maupun pemain dunia yang mengamini bahwa stadion GBK adalah stadion yang bagus. Tim-tim besar eropa yang sudah merasakan rumput di GBK lumayan banyak, seperti Chelsea, Liverpool, LA Galaxy, Bayern Munchen, Ac Milan, Inter Milan, dll. Hanya saja tim idola saya belum pernah bermain di sini, Manchester United yang gagal bermain gara-gara bom dan Juventus yang entah kapan akan berkunjung ke tanah airku ini.

GBKStadion Gelora Bung Karno

Sudah sering sekali saya mendengar kalau Indonesia mempunyai stadion yang bagus dan sering sekali saya menonton sepakbola yang dilaksanakan di GBK hanya melalui layar kaca. Karena rasa penasaran itulah, saya pengen datang langsung untuk membuktikan sendiri ke GBK walaupun di GBK tidak ada pertandingan sepakbola. Di luar stadion di pinggiran jalan yang mengelilingi stadion terdapat macam-macam alat olahraga seperti di gym githu. Walaupun di GBK belum pernah didatangi Juventus, saya berangkat ke GBK dengan mengenakan jaket Juventus. Berharap Juventus segera tanding di GBK. Ga nyambung sih ya. Ahahaha

Untuk mencapai Stadion GBK, bisa ditempuh dengan busway. Dengan membeli tiket Rp 3.500 kita sudah bisa nyampe tepat di depan Stadion Gelora Bung Karno. Dari halte Kampung Melayu naik busway koridor 7a lalu transit di halte Harmoni pindah ke koridor 1 turun di Gelora Bung Karno. Cukup simpel dan gampang.

Bukit Duri —(mikrolet 44)—> Halte Kp Melayu —(busway koridor 7a)—> transit di Halte Harmoni —(busway koridor 1)—> Gelora Bung Karno. Biaya: Rp 3.500.

Monumen Nasional (Monas)

Jakarta (18/8) – Tugu Monas dibangun berawal dari pemikiran Presiden Soekarno yang ingin membangun bangunan setara dengan menara eiffel. Tujuan dibangunnya Monas adalah untuk mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saai ini dan mendatang. Luas area Monas sekitar 80 hektar. Katanya wekipedia.com sih obor yang ada di ujung Monas itu di lapisi emas, makanya warnanya kuning keemasan githu. Coba kalau ga dilapisi emas, pasti warnanya kuning ajah.

MonasMonumen Nasional

Bukan berniat untuk mengambil emas yang ga mungkin juga diambil, kami main ke Monas. Niatnya untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme seperti tujuan Bung Karno membangun Monas. Berhubung ramainya Monas dan dibumbui panas terik yang ga kalah dengan panasnya Semarang. Alhasil, kita cuma berjalan mencari tempat yang teduh, lalu bergerombol di sekumpulan orang yang saat itu memang ada acara peringatan 17-an. Mulai dari komunitas sepeda onthel samapai komunitas cosplay.

Dari halte GBK, seperti biasa dengan merogoh kantong ajaib sebesar Rp 3.500 kami sudah disulap sampai di halte Monas. Di mana halte Monas tidak berada tepat di depan pintu gerbang Monas. Kami harus berjalan dengan sabar mengikuti trotoar sekitar 300 m.

Masjid Istiqlal

Dekat Monas (18/8) – Rugi sekali kalau sudah sampai Monas tetapi malah ga menyempatkan untuk beribadah sholat di Masjid Istiqlal. Masjid yang jaraknya tidak begitu jauh tetapi juga tidak begitu dekat dari Monas. Walaupun tidak tahu arah utara-selatan-barat-timur, selama kami masih bisa melihat kubah yang gede banget itu saya rasa tidak akan nyasar. Gimana ga gede, diameter kubahnya aja hampr setengah lapangan bola, 45 meter.

Kita memang patut bangga jadi orang Indonesia, terutama dibanding negara-negara Asia Tenggara. Selain punya toko buku terbesar se-Asia Tenggara, lalu Stadion terbesar se-Asia Tenggara, kita juga punya masjid terbesar se-Asia Tenggara. Memang Indonesia itu negara yang BESAR. Biaya pembangunan masjid ini juga besar, yaitu sebesar 12 juta USD atau Rp 7.000.000.000.000 (kalau susah baca: 7 triliun rupiah), benar-benar BESAR.

masjid istiqlalMasjid Istiqlal

Kalau masih bingung juga masjid Istiqlal itu sebelah mananya Monas, masjid Istiqlal itu sebelah timur lautnya Monas. Istiqlal (bahasa Arab) itu sendiri berarti kebebasan atau kemerdekaan. Banyak angka-angka dari jumlah tertentu padabagian masjid ini yang mempunyai filosofi tersendiri, baik filosofi dari segi agama maupun dari segi negara. Seperti jumlah tiang besar masjid, diameter kubah, dll.

Kalau naik busway, halte yang paling dekat itu halte Juanda. Halte tersebut berada di depan salah satu gerbang masuk masjid Istiqlal.

Next weeks, read in my next post…..

PS: Tiket Busway atau TransJakarta itu kemana-mana hanya Rp 3.500 asalkan tidak keluar dari halte, meskipun kalian pindah-pindah koridorpun tetep Rp 3.500 sampai kapanpun, selama tiketnya belum naik. ahaha

Pembaca yang baik meninggalkan jejak di sini :)